Ternyata belajar debat secara intensif, (walaupun lebih banyak gosipnya) dan banyak mencari data pendukung, gak menjamin performance gue bakalan bagus. Uh pas competition itu, rasanya gue eneg banget, capek, desperado, and under a lot of pressure. Rasanya apapun yang gue bicarakan itu nonsense, argument gue mudah dipatahkan, dan bodohnya gue gak bisa menyanggah lawan gue. Rasanya yang diomongin mereka bener juga ya…bener juga ya. Berdasarkan pengalaman itu, gue pun memutuskan NO MORE DEBATING COMPETITION. I’M SO FED UP!!!! Gue gak mau lagi ngrasain under pressure yang begitu besarnya, nyaris bikin gue emotional break down.
However fate does not agree with me. Ternyata tahun ini gue diharuskan, ditempatkan sedemikian rupa dalam keadaan terjepit, sehingga gue harus ikut debating competition LAGI. Huh melelahkan, dan mendebarkan. Baru kebentuk timnya 2 hari sebelum lomba, nyari bahan sehari sebelum lomba (bahkan gue tidak mencari bahan apa2 cuma kedua temen tim gue yang nyari), latihan 1 jam sebelum registrasi. Benar2 tim yang kacau. Tapi gue punya sedikit harapan, mungkin kali ini gue bisa menang, setidaknya jadi octofinalist karena peserta cuma ada 10 departemen
Gue harus berterima kasih banyak sama kedua partner gue. They’re helping me in making my dreams come true. Dibandingin mereka berdua, gue sadar banget gue gak punya pengalaman. (Iyalah piala debat mereka berdua
Bottom line is, jangan pernah menganggap diri lo gak mampu untuk melakukan suatu hal. Dan jangan pernah berhenti untuk mencoba. Karena apa yang pertama kali gue anggap sangat menyebalkan bikin gue kapok, ternyata berubah menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. Masih tersisa di otak dan hati gue, gimana rasanya deg2an itu sebelum menyampaikan what’s on my mind. Masih terasa aliran adrenalin ketika gue ingin menekankan sesuatu, atau mendapatkan bantahan, atau bahkan hanya menggertak lawan. Masih kerasa pula gimana mati-matiannya kita mempertahankan argumen-argumen kita.
Menjadi manusia baru, tidak menganggap remeh diri sendiri, dan yang paling penting kita bisa asal kita mau.
-26032006-
Originally posted on March 30, 2006
2 Comments:
mbak..
aku jadi ngerasa PD ku bangkit lagi..
tau ga, aku khan abis lomba debat, ini pertama kalinya, si jurinya ngomentarin tim saya adalah tim yang paling PARAh ! debat kita dianggap asal bunyi, padahal menurutku aku udah membantah dan masuk akal koQ..
tapi kita kurang jeli sih..
katanya, ga ada penyanggahan, tus ga mampu membawa debat ini jadi baik, malah ga apa gitu katanya..
sedihh..
cara nyanggah dan debat yang baik itu gmana sih ??
@anonymous : wah..saya juga newbie di bidang perdebatan. tapi yang pasti siy tiap sanggahan yang diberikan emang harus diikuti dg data biar lebih kuat. make your argument then elaborate. pokoknya raise your case lah. sebetulnya siy waktu itu modal kita cuma pede, plus konsistensi dari masing2 anggota tim.
yang penting jgn pernah menyerah untuk slalu mencoba. happy debating..\(^,^)/
Post a Comment