October 28, 2014

DIY : Yuk Main Drum!

0 Comments
Pada umur tertentu ada saatnya anak kecil senang sekali bermain bunyi-bunyian dan menabuh. 
Apabila kita berkunjung ke toko mainan, banyak sekali ragam macam drum-druman mini ini. Ada yang bertema drum band, jadi lengkap dengan harmonika dan terompet nya. Ada pula yang bertema full set drum, biasanya untuk permainan anak yang lebih dewasa. Yang sudah mengerti cara menabuh drum dengan benar. Semuanya hampir pasti berharga 100ribu ++
Saya pernah belikan anak saya satu set, tetapi mengingat, anak kecil masih suka bereksperimen. Hampir pasti drum itu selain ditabuh pasti juga dibanting, pukulannya pun selain dipakai untuk memukul drum dipakai juga untuk memukul semua benda yang terlihat, bahkan bisa tiba2 berubah fungsi jadi sendok-sendokan. Walhasil, belum beberapa lama pun drum nya somplak. Sebel gak sih lihat mainan mahal tapi cepet rusak. Kalau kata gambar2 meme "Sakitnya tuh Disini" *sambil memegang dada*.
Akhirnya, daripada keluar duit lagi, dimanfaatkanlah barang seisi rumah untuk buat drum-druman. Prinsip dasar drum mainan anak adalah dipukul tidak sakit, berbunyi menarik.
Bahan dasarnya:
1. Kaleng (bekas susu, bekas kornet, bekas apa aja) / toples plastik (bekas sambel teri, bekas sambel kacang) / kemasan paperboard tube (bekas keripik Pring***)
2. Balon
3. Double tape
4. Lem
5. Gunting

Untuk bahan penghias:
1. Kertas crepe/kertas kraft/kertas tissue (tergantung di rumah adanya apa)
2. Cat akrilik / cat poster
3. Pita
4. Sticker dan bahan-bahan lain yang bisa digunakan untuk menghias

Cara buatnya:
1. Bersihkan wadah yang akan digunakan.
2. Berikan double tape pada ujung wadah yang terbuka
3. Gunting bagian atas balon (buang bagian balon yang menyempit)
4. Rentangkan balon sehingga menutupi bagian wadah yang terbuka

Sampai sini sebetulnya gendang sudah bisa dimainkan, karena sudah berfungsi sebagai alat yang berbunyi ketika ditabuh. Namun agar terlihat lebih rapih, sebaiknya dihias.

Cara menghiasnya:
1. Ukur luas bagian badan wadah yang akan ditutupi
2. Gunting kertas sesuai dengan ukuran bagian badan wadah yang akan dihias
3. Hias kertas sesuai dengan keinginan
4. Lapisi bagian badan wadah dengan double tape / lem
5. Tempelkan kertas sehingga melapisi wadah
6. Berikan pita pada bagian atas drum, untuk mempercantik sekaligus bisa dijadikan gantungan anak ketika bermain (seperti pemain drum band yang ditivi2 itu loh)

Selesai!
Drum atau gendang atau tetabuhan ini pun bisa langsung dimainkan.


Note. My Baby seneng banget sama balon yang digunakan untuk gendang ini. Dia memang paling gemes sama balon. Balon yang sudah ditiup pun senang dijajal sifat karetnya yang melar. Saya jadi takut sendiri, takut dia trauma dengan balon yang meletus di depan muka. Nah, dengan gendang ini, dia bisa eksplorasi sifat karet yang melar tanpa takut balon meletus apalagi karetnya kejepret ke muka.

October 26, 2014

Belajar : Foto Minuman Puanas

2 Comments
Disclaimer: Ini cuma coba-coba. Sharing hasil praktek dari hasil googling. Kalau gagal dapat foto yang sesuai, harap maklum, coba lagi. Karena sesungguhnya Practice Makes Perfect.

Selalu penasaran setiap lihat iklan kopi dimana kopinya difoto panas-panas dan uapnya pun terlihat eksotis. Sedangkan saya, tiap kali foto teh anget, cuma keliatan teh nya aja, kemana uapnya?!?!
Beruntunglah kita yang hidup di jaman modern. Mau belajar sesuatu yang baru gak susah, tinggal berselancar di dunia maya dan banyak sekali orang-orang ahli yang berbagi ilmu baik melalu video youtube atau blog.

Dari hasil berselancar ini saya pun mendapatkan banyak tips.
1. Uap dari makanan sifatnya tidak seperti asap rokok (atau asap kebakaran). Asap rokok itu berwarna cenderung hitam, sedangkan uap makanan berwarna cenderung putih. Jadi jika ingin mendapatkan hasil foto uap makanan, sebaiknya pilih background yang agak gelap dan sederhana sehingga uap terlihat lebih jelas.
2. Lighting is key. Pencahayaan, arah datang cahaya serta dimana kita menaruh moncong kamera adalah hal yang paling penting.


Links to tutorial:
- Kalau googling "Photography Steam" video ini hasil yang muncul paling atas.

LearnMyShot punya banyak video tutorial lainnya buat kita belajar cara ambil foto yang hits banget.
- artikel yang ini saya dapet boleh ngubek2 google sampai halaman belakang. Tutorial nya rumahan, jadi walaupun kamu tidak punya tiga lampu sorot seperti LearnMyShot kamu tetap bisa mengambil foto yang diinginkan. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, lightning is key, and natural light works best.

Percobaan saya:
Untuk emak-emak bekerja, yang pergi sebelum sinar matahari memberikan sinar terbaiknya dan pulang sesudah remang-remang bulan muncul, mengejar natural light tentunya menjadi opsi yang hanya bisa dilakukan saat weekend. Akhirnya saya pun bermodal:
- kain flanel hitam, berfungsi sebagai background
- lampu meja duduk, biar bisa mengatur datangnya cahaya
- meja kecil, alat bantu untuk menyangga dan menaruh properti
Setelah semua perbekalan ini, jangan berharap saya bisa tiba-tiba langsung jepret uap di jepretan pertama. Saya pun sempat kecewa, perasaan eh perasaan semua properti sudah lengkap kenapa masih belum kelihatan juga. Setelah re-posisi semua properti akhirnya dapet juga foto yang agak pas.
Ini dia hasil jepretan-jepretannya.

FOTO YANG GAGAL

FOTO CUKUP SUKSES

October 05, 2014

Decoupage 101 : DIY Celengan

3 Comments
Ceritanya saya mau ngajarin my baby menabung (aduh,, ambisius banget ya, bayi umur 1 tahun sudah diajari menabung). Well,, sebetulnya asal muasalnya lagi adalah, waktu saya dan keluarga sedang jalan-jalan naik mobil, my baby ini sangat tertarik dengan recehan yang tentu saja berserakkan di mobil. Kemudian, tak sengaja dia menemukan celah sempit somewhere in the car, dia pun asyik memasukkan recehan-recehan nya ke celah tersebut. (alhasil saya dan hubby yang puyeng gimana cara mancing itu seribu-an keluar dari celah tersebut). Pikir-pikir, kayanya dia lagi seneng masukkin benda ke wadah, alias recehan ke celah sempit. Kebetulan pula, nemu kaleng bekas di rumah, akhirnya saya pun punya ide untuk bikin piggy bank (atau lebih tepatnya celengan tapi tidak berbentuk babi).

Bahan yang dibutuhkan:
- Kaleng bekas
- Cat akrilik
- Lem decoupage
- Kuas
- Sikat Gigi
- Palu
- Paku
- Paper napkin (untuk doimisili Jakarta, saya baru saja menemukan penjual decoupage napkin, paper dan alat2 decoupage lainnya yang based di Jakarta, harga bersaing dannn pengiriman gak pake lama. Silahkan langsung cek ke sini ya)
- Perfect Pens - Ranger (optional)
- Embossing dust (optional)



Caranya:
1. Pertama-tama karena namanya kita akan buat celengan, tentukanlah dimana bukaan celengan berada. Tandai, kemudian gunakan paku dan palu untuk membuat lubang.
2. Setelah beberapa kali mencoba buat decoupage, saya pun menyadari bahwa bahan-bahan seperti kaleng, gelas atau wadah2 dengan permukaan halus ini jika di cat menggunakan cat akrilik akan cenderung ngletek, alias cat nya gak mau nempel. Jadi sebaiknya permukaan dilapisi dulu dengan base coat atau cat primer (biasanya berupa spray). Tetapi berhubung saya ini orang yang seadanya, maka saya pun menggunakan lem decoupage sebagai gantinya. Karena menggunakan lem decoupage, hasilnya jadi sedikit agak bertekstur.
Kaleng dilapisi Decoupage Glue
2. Setelah lem kering, kaleng pun siap dicat menggunakan warna favorit.
3. Tahap berikutnya adalah menempelkan decoupage napkin ke kaleng. Decoupage napkin memiliki bahan yang lebih tipis daripada decoupage paper, selain itu terdiri dari 3 layer (3 ply napkin). Setelah pola yang diinginkan digunting, pastikan 2 lapisan napkin di bawah dilepaskan, karena kita hanya akan menempel 1 layer saja, yaitu bagian napkin yang bercetak motif.
4. Hati-hati ketika menggunakan napkin, karena lebih tipis maka lebih mudah robek. Aplikasikan lem pada bagian kaleng yang ingin ditutupi decoupage, kemudian tempel kertas napkin sedikit demi sedikit untuk memastikan tidak ada kerut dan gelembung udara yang terperangkap.
5. Apabila ada bagian yang belum ter-tempel, tunggu lem kering sebelum menambahkan lapisan lem lagi.
6. Untuk menambah sedikit aksen, saya pun menempelkan tulisan "-My Baby's Name- Bank". Pilih kertas printer tipis, tambahkan tulisan/gambar yang Anda inginkan menggunakan Perfect Medium Pen dari Ranger. Taburkan embossing powder diatasnya, rapihkan dan panaskan dengan emboss gun. Voila! you got a cool text to add . Gunting dan tempelkan pada kaleng.
7. Untuk menambah tekstur, Anda pun dapat menggunakan sikat gigi untuk memercikkan cat pada permukaan kaleng
8. Setelah semua tertempel dengan baik dan benar, berikan lapisan Varnish ke seluruh permukaan kaleng.
9. There you go!

Selamat mencoba!





powered by GiftBox4U by Mayang

Watercolor 101 : Basic Watercoloring by Sibebo

1 Comments
Semenjak follow akun instagram WorkshopKittyKitz, saya jadi keranjingan belajar segala macam ilmu kerajinan tangan. Nah kali ini, saya pun coba-coba ikut kelas dasar mewarnai menggunakan cat air. 
price : IDR 250,000 sudah termasuk alat-alat dasar untuk melukis (palet, kuas, beberapa lembar kertas khusus melukis cat air, and a multipurpose canvas bag to wrap it all)
when : workshop ini biasa dilakukan tiap bulan oleh WorkshopKittyKitz, untuk jadwal nya bisa langsung ke link berikut
The teacher : Pengajar nya adalah Nella Mareti (Sibebo). Mbak lulusan ITB mengajarkan basic watercoloring dengan jelas dan sangat asik sekali. Kebetulan kelas yang dibukanya adalah kelas kecil (sekitar 5-6 orang), jadi dalam waktu yang sangat singkat semua murid are well handled.
The modul : ada kelas menggambar bunga, dan ada kelas menggambar buah.

Apa yang dipelajari?
Terus terang niyya,, sejak dari SD dulu, saya bukan ahli gambar, saya pun bukan ahli mewarnai. Setiap disuruh menggambar saya biasanya hanya menggambar dua buah gunung, dengan matahari di tengng : Gambarnya bagus kok, karena setiap orang punya sah dan hamparan sawah. Tok. Til. Pemilihan warna saya pun sama sekali gak bagus. Saya sangat terpaku hanya pada satu warna coklat untuk menggambar batang pohon, dan warna hijau tua untuk menggambar dedaunan, langit haruslah biru muda dan matahari kuning terang. Bayangkan dengan hasil mewarnai teman saya yang langitnya campuran warna biru muda dan tua, matahari yang kuning keemasan dan ke-oranye2an. Serta gambar pohon yang tak lupa dilengkapi dengan bayangan2nya. Nah belajar dengan Mbak Nella ini sebetulnya seperti belajar to free your mind. Beberapa kali dia bilang "gambarnya bagus kok", karena semua ada style nya masing2. Jadi tidak ada ukuran yang eksak untuk mewarnai dan menggambar yang bagus. Sekarang kita masuk ke inti pelajarannya ya:

  • Sebelum belajar mewarnai, pelajaran pertama adalah menyesuaikan diri dengan kuas yang dimiliki. Untuk beginner, kami diberikan kuas round tip ukuran 8. Kenapa round tip? karena round tip ini lebih versatile untuk beginner. Kalau kita mau membuat garis tipis cukup posisikan brush tegak lurus, kemudian jika ingin mewarnai bidang yang lebih luas bisa diposisikan lebih miring. Jadi selayaknya pelajaran menyesuaikan, kita pun diminta mewarnai satu bidang kertas. Kemudian membuat garis-garis dengan berbagai macam posisi kuas.
  • Setelah itu kita pun masuk ke teknik mewarnai. Pertama-tama kami diminta membuat gradasi warna. Jadi setelah membuat goresan dengan cat air, kuasnya dicuci bersih kemudian mewarnai pun dilanjutkan dengan cat air yang tersisa di kertas. Hasilnya pun jadi ombre sekali.
  • Setelah itu kita belajar mewarnai wet on wet. Teknik ini adalah mencampur dua warna sebelum cat air sebelumnya kering. Sehinga hasilnya pun lebih blending. Tidak sengaja kami juga belajar wet on dry. Kalau dengan teknik wet on dry hasil warna yang dihasilkan lebih blocking.

  • Teknik mewarnai berikutnya adalah solid coloring. Kami diminta menggambar lingkaran, segitiga, dan segi empat dengan hasil warna yang merata. 
  • Nah, setelah belajar semua teknik mewarnai. Kami pun mempraktekkannya dengan jelly bean berikut. Tiap teknik menghasilkan efek yang berbeda.

Tips & Trik dari Mbak Nella
  • Sifat dari watercolor itu memang memberikan efek warna yang transparan. Jadi jika ingin mewarnai agak lebih tebal, setelah sapuan layer pertama, tunggu kering, kemudian sapukan lagi layer cat kedua agar warna lebih tebal.
  • Jika memberikan efek warna pastel, jangan campurkan warna putih dengan cat lain yang diinginkan, karena instead of memberikan efek warna lebih muda malah akan menjadi lebih butek. Untuk warna lebih muda, tambahkan air sehingga cat menjadi lebih encer.
  • Jika ingin memberikan efek splatter, cukup celupkan kuas pada cat warna pilihan. Kemudian jentikkan kuas dengan jari.
  • Tidak ada takaran khusus untuk mengencerkan cat air. Akan tetapi setidaknya encerkan cat sehingga tidak terasa kesat lagi. 
  • Sifat cat air akan mengalir dan meresap dimana ada air. Salah satu teknik lagi yang kita pelajari adalah, menggambar dengan kuas yang dibasahi oleh air bersih. Kemudian untuk mewarnainya kita cukup memberikan tetesan-tetesan cat air, dan me-miring2-kan kertas sehingga seluruh area tertutupi. Anehnya ya, si cat air ini tidak keluar dari area kertas yang sudah kita basahi, dan hasilnya pun memberikan efek gradasi yang unik.

Since it's practice makes perfect, saya pun meluangkan sedikit waktu setiap minggu untuk menguasai watercolor.
Jadi,, jreng,,jreng,, inilah hasilnya, kombinasi antara watercolor dan calligraphy (nanti kapan2 saya share juga Calligraphy 101 nya)

 

Fioritura Fiori Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template