May 29, 2009

He?!?!

4 Comments
ini kumpulan2 lelucon gak penting. dijamin garing kriuk, jayus gak ketulungan, tapi mau gak mau harus saya hadapi setiap hari. karena jokes2 ini beneran dilontarkan oleh teman2 saya..

1. muke lo jauh!!
Andi: eh..eh.. il. kalo ke Puncak jangan makan di KFC ya.. *muka concern*
Illa: ohya emang kenapa??? *merasa mendapatkan hot news terbaru*
Adit: *nyamber kaya bensin kena api* iya il..jangan..pokoknya jangan aja..
Andi: iya..pokoknya jangan di KFC ya..
Illa: knapa siy??? *muka sudah sungguh penasaran dan memelas*
Andi+Adit: Soalnya jauh il!!!
gadis manis yang dari tadi numpang denger: *dalam hati* muke lu yang jauh!!!!
belum..cerita belum beres..
Adit: iya..ini pengalaman waktu kemaren gue ke Eropa *niy orangnya maksudnya nyombong apa gak ya?!?!-red*. lo juga jangan makan di McD sono ya..
Illa: *udah males* knapa?!?! jauh banget?!?!?
Adit: gak..mahal..beneran sumpah mahal..
Illa: *gue jamin niy anak pasti gondok banget. haha..-red*

2. depan belakang beda arti
Gadis manis: Pak -sensor- itu sensitif loh kalo ngomongin rambut
Abang2 bijaksana: iya, tapi masih untung.. botak di belakang
Gadis manis: emang kenapa Bang??
Abang2 bijaksana: kalo botak dibelakang artinya pinter..
Gadis manis: hah!?!?! emang kalo botak di depan artinya gak pinter gitu??
Abang2 bijaksana: bukan.. kalo botak di depan artinya dia pikir dia pintar..
Gadis manis: ?!?!?! *meragukan kebijaksanaan si Abang*

3. WTH?!?!
Mafia Korut: Apa kabar lo??
Gadis "Polos" -opo2 di los-: sebelum ketemu lo siy gue baek2 aja..
Semuanya: WTH?!?!

May 23, 2009

Saving our heritage | trips to the banking museum

4 Comments
Hari yang sungguh melelahkan, hanya secara fisik tidak secara psikis. Setelah seharian berjalan-jalan, saya pulang dengan betis yang berdenyut-denyut serasa membengkak, tapi dengan otak yang begitu fresh. Oke, jadi hari ini memang telah direncanakan oleh saya untuk berjalan-jalan keliling kota tua. Intinya jalan-jalan untuk keluar masuk museum, menikmati pemandangan, menambah informasi, dan pastinya foto2 aksi. hahaha..
Namun karena jadwal yang terlalu padat, tidak dapat dihindari, saya hanya dapat mengunjungi Museum Bank Mandiri dan Museum BI *padahal niat awalnya mampir ke Fatahillah dan Wayang juga*. Walaupun begitu, saya sangat menikmati mengunjungi kedua museum tersebut. Terutama Museum Bank Mandiri. Tidak dapat dibayangkan bahwa gedung yang sudah berdiri lama ini merupakan saksi sejarah perbankan Indonesia.
Dan begitu memasukinya saya langsung tahu kenapa buku besar yang merupakan buku utama pencatatan transaksi keuangan itu dinamakan "Buku Besar". Ya karena memang bentuknya yang super duper besar. hoho..
Menarik berjalan2 di dalam Museum Bank Mandiri. Selain menikmati arsitektur gedung yang oh-so-old-and-antique itu, saya juga sedikit berimajinasi tentang bagaimana kegiatan perbankan dijalankan dahulunya, dan bagaimana penyediaan servis dari perbankan itu berevolusi *mengingat saya berjalan2 dengan pegawai BRI+BCA+Niaga, mau tak mau saya sedikit menguping tentang ini-itu-nya dunia perbankan*
Museum BI, menawarkan pengalaman yang berbeda dari Museum Bank Mandiri. Karena lebih interaktif dan mengekspos fun facts tentang dunia perbankan. Contohnya asal muasal kata "bank" dan "duit". Selain itu juga ada pemutaran film mengenai dunia perbankan, keuangan, dan ekonomi, seperti inflasi, cara pencetakan&peredaran uang, sejarah BI, dll. Pas kesana sih, saya paling heboh di ruang..mm..apa ya namanya?? saya lupa. tapi yang pasti ruang ini gelap terus ada tembok yang dijadikan sebagai layar proyektor. Nah di tembok tersebut ada uang-uang koin digital berterbangan yang bisa kita tangkap. Kalo berhasil ditangkap, akan keluar informasi mengenai uang tersebut, contoh: nominal pecahan uang tersebut, dikeluarkan tahun berapa, dll. Saking semangatnya menangkap koin-koin receh digital ini, saya sampai gedebak gedebuk meraba2 tembok. Sampai akhirnya penjaganya bilang "Temboknya jangan disentuh ya..". Oops..sengihnampakgigi
Satu lagi tempat yang menarik adalah ruang numimastik *bener gak sebutnya??*. Di sini ada koleksi uang-uang Indonesia dari jaman dulu sampe sekarang. Dan uang-uang yang hanya dicetak untuk kepentingan koleksi. I am not a money collector, but I really do enjoy looking at those sometimes bizarre coins and money. Koin disamping merupakan salah satu contoh koin edisi khusus "For The Children of The World". Nice..
Setelah puas mengunjungi museum2 tersebut, agenda saya pun dilanjutkan dengan menonton A Night At The Museum 2, yang mem-fitur The Smithsonian Museum. And I am just wowed looking at that world's largest museum complex. Looks like it's going to be on my places-to-visit list. Hanya bisa menerawang, kapan Indonesia punya komplek museum seperti itu *tampaknya Kota Tua bisa dikembangkan, asal tertata dengan sangat baik*. Begitu pulang langsung saya googling, dan hasilnya bisa membuat saya ternganga lebar. Bisa dibilang The Smithsonian merupakan museum yang komplit, mulai dari art, culture, nature, social, architecture, history, science&tech bahkan sampai ada zoological park segala. Yang bikin saya menganga lagi, kompleks yang terbilang komplit ini pun bermimpi untuk menambahkan koleksi mereka *terbukti dengan akan dibangunnya museum mengenai budaya dan sejarah african-american*. I really do wish we have something like that here. Something that reminds us of where this root really belongs to. I may not be a really big fan of history, I don't even remember much about those war dates, or the chronography of important events. But I wouldn't mind having the history preserve in a museum, just so people like me could always go there and get a blast from the past. Seriously, I believe learning history would be a lot easier when it's more of a story telling and less of forcing students to remember specific dates and names.
jasmerah ~ jangan sekali-kali melupakan sejarah..

May 16, 2009

Ayo, Jelajah Indonesia!!

6 Comments
Now, don't get me wrong. Postingan kali ini tidak berisikan tentang travelling ke seluruh pelosok Indonesia, melainkan sebuah pendekatan baru dalam meningkatkan minat anak2 untuk menjelajah Indonesia. Mungkin dulu kita pernah dengar yang namanya "Anak Seribu Pulau", film dokumenter mengenai ragam kebudayaan Indonesia yang dituturkan dari aktivitas sehari-hari anak2 tersebut. Dan akhir2 ini juga ada tayangan "Si Bolang", yang kurang lebih, mirip2 lah.
Menurut saya "Ayo, Jelajah Indonesia!" memiliki visi yang tidak berbeda dengan tayangan tersebut. Menggabungkan edukasi dengan hiburan hanya saja dengan media yang berbeda. Kalau "Anak Seribu Pulau" dan "Si Bolang" memanfaatkan media televisi, "Ayo, Jelajah Indonesia!" menggunakan media cetak. yups.. "Ayo, Jelajah Indonesia!" merupakan sebuah paket yang terdiri dari beberapa jilid buku. Masing-masing buku menceritakan landmark, tradisi, serta kebudayaan dari satu daerah di Indonesia. Uniknya ya..buku ini tidak dibuat seperti buku biasanya, yang hanya terdiri dari sisi halaman kiri dan sisi halaman kanan.
Seperti dapat dilihat pada gambar di samping. Buku ini memang dibuat suupperr panjang. Dan lucunya lagi niy, buku ini juga dilengkapi dengan boneka kertas kedua tokoh utamanya. Satu sisi berisikan penjelasan mengenai keunikan daerah tersebut, seperti binatang, alat musik, tarian tradisional, atau rumah adat daerah yang dikunjungi. Sedangkan sisi lainnya merupakan ilustrasi dari hal-hal unik yang telah dijelaskan. Di sini lah imajinasi sang anak dapat dilatih. Karena mereka dapat belajar sambil berpura-pura menjelajahi daerah yang dikunjungi melalui boneka kertas dan ilustrasi yang disediakan.
Saya pertama kali melihat buku ini pada saat acara Marketing Day yang diselenggarakan oleh angkatan saya bulan April lalu. Waktu itu, kegiatan pemasaran dari buku ini dibahas oleh salah satu kelompok. Dan sebagai pecinta buku, begitu melihatnya saya langsung bertekad untuk membelikan anak saya *nantinya..hehe..* buku tersebut. Sayangnya buku yang menarik ini belum dapat dinikmati oleh semua kalangan anak-anak Indonesia. Bukan apa, bentuknya yang unik tentu saja menjadikan harga buku ini menjadi sedikit tidak bersahabat *hell yeah..good books are getting more expensive nowadays*. Andai saja bisa, saya ingin seluruh anak Indonesia menikmati belajar, mengetahui budaya Indonesia, sambil bermain dan berimajinasi, melalui buku ini. Tidak melulu berkutat dengan video game yang selain membuat mata rusak, kecanduan, tetapi juga antisosial *berapa kali saya melihat anak kecil berjalan di mall dengan kepala tertunduk memandang PSP-nya, it's just so sadsedih*.

p.s. more info on the writer just follow this link. More info on the book follow this one.

May 13, 2009

Lidi-lidi

10 Comments
Pernah ingat anak mas, wafer superman, coki2, permen karet yosan atau pempek sagu yang sumpah gurih garing lezat dan harganya cuma cepean?? Jenis makanan yang sering disebut sebagai "Jajanan Bocah Retro" oleh fesbuk ini, emang nyaris bahkan hampir tidak ditemui lagi di kantin2 es-de, warung tetangga, apalagi rak2 display hypermart. Beberapa produk memang mungkin masih survive sampai sekarang, tapi tentu saja dengan sedikit perubahan sana-sini. Mulai dari packaging, pergeseran nama, maupun variasi rasa.
Despite all that, ada niy satu produk yang tiba2 mampir di Mini Store kampus *yang notabene isinya anak2 konglome(la)rat, hehe..* saya.
produknya adalah:
*jreng..jreng..*
Begitu melihat bentuknya, saya langsung inget kriuk2nya, pedes2nya, asin2nya makan mi lidi (walaupun dulu sering saya sebut sebagai lidi saja, gak pake mi..). Walaupun bikin otak tolol, tapi tetep aja nagih makan beginian. Dan ternyata bukan saya satu2nya yang bernostalgia lewat mi lidi. Seketika makanan ini menjadi happening di kampus saya. *setelah sebelumnya diguncang produk coki2 di bulan september tahun lalu, kemudian diikuti oleh tahu isi goreng, cocholatos, kerupuk bantet, slai o'lai dan malkist abon*. Bener loh, makanan ini ludes seketika, dan setiap pembeli selalu berkata "aih...makanan gue jaman es-de niy".
Walaupun harus merogoh kocek sebesar Rp 1500 (wow..makanan setidak bergizi ini dihargakan dengan begitu mahal..), tidak menghalangi kami untuk meraup mi lidi tersebut, menjejalkannya ke dalam mulut, sambil tertawa2 mengenang masa lalu serta berdecak kepedesan.

~Part of Growing Old Series

May 07, 2009

Creative Industry and Public Relation Talk Show

4 Comments
Want to broaden your knowledge on creative industry and public relation?? Or even establishing a business or career in creative industry/public relation??
Well this event is the answer to your questions. With only 25.000 IDR (PMBS Student) or 30.000 IDR (general), you could attend a two day talk show about creative industry and public relation.

1. “Bincang-Bincang Industri Kreatif”
Rabu, 13 Mei 2009, pukul 18.30-20.30


Pembicara :
- Sdr. Elwin Mok – Managing Creative Director of Celsius Creative Communication
(Winner of ADOI Advertising Awards 2007 (Interactive Category))
- Sdr. Dendy Darman – Owner & Co-Founder 347 Clothing Label
(Named one of 50 Creative Entrepreneurs by SWA Magazine)

highlights: creating a business in the creative industry.


2. “Public Relations Talk Show”
Kamis, 14 Mei 2009 pukul 18.30-20.30


Pembicara :
- Sdri. Dian Noeh Akbar – Client Service Director of Ogilvy PR Worldwide
(Best PR Agency 2008 by Mix Magazine)
- Sdr. Bambang Priandoyo – Fleet Sales Director Ford Motor Indonesia.

highlights: Public Relation on a strategic level.

Moderated by “Mas” Chico Hindarto – Faculty Member PMBS

The event will be held at:
Auditorium Lantai 4 Gedung 2, Prasetiya Mulya Business School
Jl. RA Kartini, Cilandak Barat Jakarta Selatan

Do not hesitate, booked yourself a seat to this event.

For more information please contact Mayang (081210126797)

May 06, 2009

LG Recital @ Salihara

0 Comments
I was really wowed watching that recital at Salihara. I remember the first time I attended LG's recital about 4 or 5 years ago. And I really admire the way he played the piano, absorbing and full of energy. So "IT" happens again, last Saturday. When I heard the news that LG would be holding a recital, I quickly called the ticketing agent, as I know it would be a sold out soon.
And yes the recital worth every penny. Looking at those fingers dancing on the piano, I just want to go straight back home *after watching the recital of course* and start practicing again. What I liked most about the recital is, not only the pianist played old classical songs from the west, but also pieces from Indonesia. And the song I've been waiting for was played: The Dancer, composed by the pianist himself when he was 15 *if I didn't get this wrong*. Even I got a little surprise as my favorite song from Jaya Suprana, "Fragmen" was played during encore. Couldn't help but applauding and screaming for more, if he didn't put down the piano cover, I bet the audience would still be clapping for extra. Well, I guess for those of you who couldn't make it to the recital, you could all enjoy the video below which LG called "Timur dan Barat", a combination of themes from "Cublak2 Suweng" and "Magnificent Seven". Bravissimo!!


May 01, 2009

TOMORROW!!! TOMORROW!!!

2 Comments
and the day after!!!
yeah.. the garage sale for charity I've been talking about for ages is finally coming. So the big day is tomorrow *and the day after, hahah..*. Just moved a whole lot of stuff to the crime scene. Took about three cars and a couple trips. Hopefully all of the hard work this past few months will pay off.
Will see you there. okay.. and don't let me down by missing it guys..^^
 

Fioritura Fiori Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template