March 31, 2014

DIY : Banners Decoration for Your Baby's First Birthday Party

0 Comments
That very first birthday of your baby is always the most exciting and amazing. Whether you're going with big bash, a friends & family one, or a no party at all, I guess it will never hurt to give your house a little uplift with a DIY banners across the house.
Two months before the big day, I was thinking big, I want to do this and that, cut here and there, some glue, some paints, some of everything! But as time was running out (juggling between work, putting baby to sleep, and cutting papers could be  handful - red), I decided to keep it easy and simple. I have browse some styles of DIY banner that I could copy, there are tons of choices out there, and in the end I decided to go with scallop circles and scalloped squares. I also make the top decoration for the mini cupcakes I ordered (just to save 150K IDR on the cake decoration,, teehee) Making it is so easy here's a tutorial:

What you need to make the banner
patterned papers - I have ordered some patterned papers from scrapbook stores on instagram (@scrapbook_island, and @scrapbookfactoryjakarta)
scissors
glue
cutting template (which you can get here)
satin ribbons (or any kind of ribbon you like)



How to make the banner
1. Trace your template on the patterned papers
2. Cut it through the tracing lines
3. Glue it together
4. Print the pictures or letters you want to put on the banners, cut it and glue it to the banner
5. Punch a hole on each side of the banner piece
6. Tie it with the satin ribbons (in this case I use two color satin ribbons, just to add some cheer)

What you need to make the cake top deco
Leftover papers from the banner
Paper punch (I used scallop circle punch from Carla Craft, if you don't have it you can just print another template only smaller)
Popcorn Markers (I love this popcorn markers, it gives the popcorn texture on whatever you write)
Toothpicks
Double tape

How to make the cake top deco
1. Punch the leftover papers as many as you need
2. Write or draw whatever you like on the paper
3. Put the toothpick on the backside of one paper, secure it with the double tape
4. Place another paper to cover the toothpick & double tape
5. Place it on top of your cupcake

Soo,, this is our DIY decorations for the birthday party! Hope it can be an inspiration for your party.



powered by GiftBox4U by Mayang

March 06, 2014

Endah N Rhesa N Me

0 Comments
Akhir-akhir ini tampaknya saya jarang sekali posting tentang musik ya.
Oke-lah kalau begitu saya mau cerita tentang salah satu musisi Indonesia, yang masih saya hargai sehingga saya masih rela buat beli CD albumnya dan tidak membajak lagunya.

1. My First Glance with EaR
Pertama kali saya mengenal Endah and Rhesa adalah melalui sebuah film bernama Minggu Pagi di Victoria Park (film bagus yang tidak ter-apresiasi, kalah hits dengan film Indonesia lainnya yang mengusung horor ala2, atau film asing dar der dor). Sebetulnya dalam film MPdVP ada dua lagu, yang begitu saya selesai menonton langsung terngiang-ngiang dan membuat saya ubek2 internet buat cari bajakannya (Oops!), yang pertama musikalisasi puisi "Aku Ingin" Sapardi Djoko Damono, dan Perfect Afternoon nya EndahNRhesa. 
Cari punya cari, ternyata Perfect Afternoon ini ada di album khusus souvenir pernikahan EaR. Lah,, piye iki,, nikahannya aja mboh kapan, gimana cara mau dapetin albumnya. Kecewa karena gak dapet copy-an lagu Perfect Afternoon, EaR pun kemudian terlupakan.

2. My Second Encounter with EaR
Beberapa bulan kemudian, ketika saya sedang berjalan-jalan di salah satu mall paling ramai di Jakarta Selatan, saya melihat ada album terbaru EaR "Look What We've Found". Mulai tertarik.
Kemudian teman saya pun nyolek dari belakang sambil bilang "Gue punya tuh, bagus banget".
I know that Endah and Rhesa are good musicians, with distinctive quality, tetapi mendengar rekomendasi teman membuat saya memantapkan hati untuk membeli album ini.
And yes! yes! yes! I love the album so much!

3. When We Seal the Deal
Sejujurnya, album ke-dua EaR adalah album yang membuat saya jatuh hati. 
Apalagi dengan lagu "Waiting", lagu yang paling berkesan karena menemani masa-masa galau sebelum akhirnya sealing the deal with (now) my hubby. hahaha.
 Dan, yang bikin jatuh hati lagi adalah, EaR merilis free download wedding album mereka setahun sekali pada saat bulan wedding anniversary nya. So now I got the perfect copy of Perfect Afternoon, and a new favorite song "You and I".

Buat saya, Endah N Rhesa adalah musisi Indonesia yang layak dipromosikan. Mungkin karena memang selera musik saya yang lebih ke arah pop akustik daripada jenis musik lainnya. And I know they're the kind of musicians who dare to be different. Dan keunikkan mereka pulalah yang menjadikannya berbeda dari yang lainnya. Simpelnya begini, EaR mungkin saja membawakan lagu orang lain saat manggung, tetapi kamu pasti tahu bahwa yang berada di panggung itu EaR tanpa harus melihat bahwa itu mereka, hanya dengan mendengarkan suara empuk Endah, dan kolaborasi gitar akustik Endah N Rhesa.

And that's the story of Endah N Rhesa N Me.
I look, I listen, I love.

p.s. for those of you who never heard of Perfect Afternoon. Here's a video of EaR singing Perfect Afternoon live from the Theater on the Bay Esplanade. Once you hear it, you just want to be with the one that makes it a perfect afternoon.

March 02, 2014

Doing It with Heart

0 Comments
Beberapa minggu lalu, saya berkesempatan mendengarkan motivation informative seminar dari Rene Suhardono. Yap, Rene itutu yang menulis buku fenomenal "Your Job is NOT Your Career", yang sempat bikin saya dan teman-teman saya yang sebagian besar kuli-kuli kapitalisme ingin resign dari kerjaan dan pergi keliling dunia mencari "passion" kita. (Buat yang belum pernah membaca bukunya, tidak ada salahnya membaca, sekedar membuka wawasan)
Sebelum acara seminar masuk ke intinya, Rene beberapa kali menekankan, bahwa di acara tersebut dia bukanlah motivator. Mengapa? Karena motivasi, datangnya dari diri sendiri. Dia bisa berbicara panjang lebar, dengan tangan di atas dan suara yang dalam, tetapi jika kita tidak memiliki kemauan untuk bergerak, untuk berubah, untuk memotivasi diri kita sendiri semua akan sama saja. Tidak ada motivasi, hanya informasi dan kita yang menentukan apa yang akan kita lakukan dengan informasi tersebut.
Satu hal yang saya tangkap dari sesi informative ini (dan mungkin yang sering Rene tekankan di buku nya), You have to do it with your heart!! With Passion. Hari gini, jaman ketika begitu banyak informasi berseliweran di depan muka kita, sesuatu yang tidak dilakukan dengan hati tidak akan memberikan kesan apa-apa.
Pertanyaan berikutnya kemudian adalah, bagaimana cara melakukannya dengan hati? Passion saya apa? Dan itu, adalah pertanyaan-pertanyaan yang hanya dapat di jawab oleh diri kita sendiri (mulai ngeselin). Cara paling mudah untuk mengetahuinya adalah, hal apa yang kamu sangat suka untuk lakukan di dunia ini, sehingga tanpa di bayar orang pun kamu rela melakukannya (bahkan kalau bisa kamu yang keluar duit supaya misi kamu tercapai). Passion lies in all the little activities. Masih belum ketemu passion kamu apa? Coba ambil secarik kertas, kemudian tuliskan aktivitas-aktivitas apa saja yang kamu sangat sukai. Jangan batasi dirimu. Setidaknya dengan langkah ini, kita sudah berusaha jujur dengan diri kita sendiri.
Saya punya cerita contoh (kaya soal contoh pas ulangan umum aja nih). Kebetulan semenjak saya melahirkan, saya mulai bergabung dengan grup yang misinya menyediakan makanan sehat bagi bayi dan keluarga. Salah satu pelopor grup ini tak disangka-sangka adalah teman saya kuliah dulu. Kalau ditanya, kok bisa-bisanya dia jadi pelopor grup ini (padahal jaman kuliah dulu, masuk dapur saja jarang) ternyata jawabannya simple, semua itu bermula dari keinginan dia yang kuat untuk memperbaiki pola hidup/makan keluarganya menjadi lebih sehat. Karena keinginannya tersebut, akhirnya pun dia reach out, berguru, bertanya, dan membentuk komunitas dengan orang-orang yang memiliki misi sama. In the end, she becomes one of the go to person about healthy family food.
Mau cerita lagi? Kalau yang ini lebih simple, saya punya teman juga, yang tiap weekend seneng ke pasar jongkok nawar piring, gelas, dinner set bermotif unik dan lucu. Kemudian dia tata, difoto, dan upload di fesbuk. Ndilalah, banyak orang yang suka, eh malahan lama-lama banyak yang nitip minta dibeliin. Jadilah sekarang dia punya kerjaan sampingan jual piring. 

Kalau saya? hmm,, baru-baru ini saya juga melakukan lompatan besar. Hanya karena kecintaan saya pada buku dan ingin menularkan kebiasaan gemar membaca. Pepatah lama bilang books are the windows to the world, namun sayangnya yang saya lihat sekarang lebih banyak anak-anak yang tertarik bermain flappy bird daripada meluangkan waktu untuk membaca, dan untuk mencari tahu. Yah, semoga usaha ini barokah yah,,
Kalau kamu, bagaimana?

It all starts with the small things. When you find your passion you will do it with your heart, and yes you will do it with your whole heart just to fulfill your passion.

Sudahkah Kita Memberikan yang Terbaik?

0 Comments
Dear Mommy Cantik, Bunda Sayang, dan Ayah Pandai,
Ceritanya hari ini saya mau sedikit sharing dan sedikit promosi.
Lanjut ke artikel di bawah ya, artikel ini saya dapatkan dari "Ayah Eddy Parenting".

 Seringkali orang tua hanya berfokus untuk memilihkan makanan-makanan yang sehat untuk tumbuh kembang putra putrinya. Sayangnya banyak orang tua yang tidak tahu bahwa pikiran anak juga membutuhkan makanan yang sehat untuk tumbuh kembang moral dan akhlaknya. 
Tahukah Anda, apa saja makanan sehat untuk tumbuh kembang pikiran, etika, moral dan akhlak seorang anak?
1. Pemilihan ucapan dan kata-kata yang positif, terutama saat anak gagal
2. Pujian yang tulus pada setiap usaha yang kecil 
3. Tontonan TV yang mendidik. Tanpa kekerasan, Tanpa pornografi
4. Contoh perilaku positif dan teladan dari orang tuanya
5. Senyuman tulus setiap hari dari orang tuanya
6. Nada yang lembut dalam berbicara pada anak
7. Bermain bersama
8. Mendongengkan anak menjelang tidur
9. Memilihkan sekolah yang peduil pada PERILAKU MORAL muridnya
10. Memilihkan sekolah yang sistem dan guru-gurunya ramah anak
11. Memilihkan mainan yang mengedukasi, tidak mengandung unsur kekerasan.
Jika hari ini kita semua mau mulai melakukannya maka anak kelak tidak hanya memiliki tubuh yang sehat, melainkan juga perilaku moral dan akhlak yang sehat

Memang sebagai orang tua, kadang kita terlalu fokus pada perkembangan fisik anak, akhirnya kita pun terjebak pada hal-hal yang "bisa dilihat". Contohnya saja untuk bunsay2 yang wanita bekerja, ketia pulang ke rumah apa yang sering Anda tanyakan dengan orang rumah? Pasti pertama-tama adalah "hari ini minum susu nya banyak tidak?" atau "hari ini rewel tidak?". Atau ketika anak sedang belajar berjalan kemudian terjatuh, tanpa disadari beberapa dari kita akan reflek memukul lantai kemudian berkata "nakal lantainya! pukul saja!". Oops!
Fokus terhadap perkembangan fisik membuat kita sedikit "melupakan" pembentukkan karakter si anak. Waktu membaca artikel di atas saya pun otomatis membuat check list dalam kepala saya what to do dan what not to do.

Salah satu hal yang ayah eddy sebutkan di atas untuk membentuk karakter anak adalah berdongeng menjelang tidur. Terus terang ini adalah satu kebiasan yang sedang saya terapkan pada my baby. Maklum di usianya sekarang yang menjelang ulang tahun, dia semakin senang bermain dan semakin susah beristirahat. Membaca buku menjadi salah satu cara saya untuk menenangkan agar siap bermain di dunia mimpi.

Nah! Buku-buku terbitan Mizan Dian Semesta, bisa menjadi pilihan mommies untuk dongeng pengantar tidur. Kebetulan, bulan Maret ini ada promo yang menggiurkan, diskon 25 - 30%, untuk beberapa paket buku laris. Mau tau buku MDS / Pelangi Mizan ada apa saja? Bisa buka link berikut untuk daftar lengkapnya : Buku Pelangi Mizan.  

 

Fioritura Fiori Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template