Gawd!!
I hope these guys are having a concert in Indonesia. They are good, really really good. No matter if you're a classic freak or a classic phobia, you're gonna love them. The video below just give me chills. Oh yeah.. while you're online might as well google for their infamous "A Little Nightmare Music" or check out their website and beg for them to come here. haha..
September 27, 2009
September 15, 2009
Young and Making Money
Read About Them, Then Vote
By Manuel BaigorriEven in the best of times, it takes guts to start your own business. To be an entrepreneur amid the current economic turmoil requires an extra dose of courage. But the global downturn hasn't daunted the young men and women featured in BusinessWeek's annual special report on Asia's best young entrepreneurs. Our nominees—suggested by readers and BusinessWeek editors—share a passion for business and a great entrepreneurial spirit that is helping them navigate through challenging times. Now it's time for you, our readers, to let us know your favorite. Read on to learn more about the candidates for best Asian young entrepreneur and then vote for your top choice.
Reading how old these people are and what they do just to know that there's a market to their business is just amazing. Some came up with a business that I could never think of as a business. Well, may the best enterpreneur win. If you'd like to vote, just follow the link. FYI, about 1/3 of the contestants are from Indonesia. wow.. look at what these young enterpreneurs do to create job instead of sitting around with news paper in hand making circles on multinational companies' career ads. *shame on me..hehe..*
Label:
Serba Serbi
September 11, 2009
9
Can't wait for another dark and quirky animation by Tim Burton. Officially released on the legendary date September 9th 2009, but I guess it's still a coming soon on Cineplex 21. Looks like for now, we can only watch this stitchpunk on the official trailer. Let me know when you guys see its poster on the 21's billboard okay..
Label:
Movies
Sudah Saatnya Kamu Konsultasi
If only life is all about me. If only sensibility doesn't come with senses, and human only comes with minds and not emotion. Don't have to worry wearing the wrong color to a funeral or wedding. Don't have to be confused understanding what other people meant. All things are in perfect measurement and consistent.
Why do things come in pairs? You may have one nose, but you got two nostrils. And a nose is never a perfect nose with one nostril. And good is never good when bad does not exist. If only pairs always come in a bundle instead of separate packages. Then we don't have to waste times finding the missing pair.
Oh Well.. I'm just trying to find some sign that this is home, and whether I'm holding the perfect match to my right shoe.
-02042009-
Why do things come in pairs? You may have one nose, but you got two nostrils. And a nose is never a perfect nose with one nostril. And good is never good when bad does not exist. If only pairs always come in a bundle instead of separate packages. Then we don't have to waste times finding the missing pair.
Oh Well.. I'm just trying to find some sign that this is home, and whether I'm holding the perfect match to my right shoe.
-02042009-
Akhir-akhir ini dunia memang sedang ingin mengejutkan saya. Setelah mendengar kabar pertukaran cincin yang akan dilakukan sahabat SMA saya dalam waktu dekat. Tiba-tiba di hari pertama bulan puasa lalu sahabat kuliah saya mengumumkan hari pernikahannya yang kurang dari dua bulan lagi. Di antara keduanya, bisa dibilang berita kedua yang paling membuat jantung saya mencelat.
Siapa yang menyangka Neng Garut yang selalu saya ultimatum untuk menemani saya berbelanja di MangDu *padahal dia sangat benci shopping*, yang rela kerja rodi ngebantuin saya menyiapkan kejutan2 untuk acara2 kelas *yang kadang2 diakhiri dengan dia harus menginap di rumah/kos saya berhari2*, yang sumpah preman abis gayanya, dan yang lain2nya itu memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya.
Kalau boleh saya mengingat-ingat niy ya.. Di antara kami *para jomblowati*, dia yang paling tidak ambil pusing untuk urusan minang-meminang. Menikah mungkin ada di daftar mimpi dia yang keseratus sekian *right after going around the world and being a multibillioner*. Tapi kenyataan memang berbeda jauh dari apapun yang direncanakan.
Akhirnya sayainterogasi tanyakan kebenaran beritanya si Neng Garut ini. Saya tanya "kok bisa?? Kamu konsultasi sama guru ngaji yang mana??". Dia bilang "Kalau soal begituan mah cuma bisa konsultasi sama satu tempat". Tanpa perlu bertanya lebih jauh saya pun paham apa yang dia maksud. Mungkin memang hanya yang Maha Tahu yang bisa memberikan jawaban yang paling tepat, betul??
Still 43 days to the big day. Kadang saya masih suka tidak percaya dengan rencana Neng Garut. Gimana 'gak, lah yang punya hajat aja masih suka salah nyebut tanggal nikahnya.
Siapa yang menyangka Neng Garut yang selalu saya ultimatum untuk menemani saya berbelanja di MangDu *padahal dia sangat benci shopping*, yang rela kerja rodi ngebantuin saya menyiapkan kejutan2 untuk acara2 kelas *yang kadang2 diakhiri dengan dia harus menginap di rumah/kos saya berhari2*, yang sumpah preman abis gayanya, dan yang lain2nya itu memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya.
Kalau boleh saya mengingat-ingat niy ya.. Di antara kami *para jomblowati*, dia yang paling tidak ambil pusing untuk urusan minang-meminang. Menikah mungkin ada di daftar mimpi dia yang keseratus sekian *right after going around the world and being a multibillioner*. Tapi kenyataan memang berbeda jauh dari apapun yang direncanakan.
Akhirnya saya
Still 43 days to the big day. Kadang saya masih suka tidak percaya dengan rencana Neng Garut. Gimana 'gak, lah yang punya hajat aja masih suka salah nyebut tanggal nikahnya.
Label:
On D-Day and H-Hour,
relationship??
Peluk Cium dari Ujung Paling Barat Pulau Jawa
Tidak seperti biasanya 17 Agustusan tahun ini saya tidak mengikuti lomba2 ala er-te er-we, hanging out di rumah teman, ataupun ongkang2 kaki di rumah menikmati siaran pengibaran bendera merah putih di Istana Negara lewat TV sambil sibuk SMS selamat ultah ke orang2 *ternyata yang ultah yang tanggal 17 Agustus banyak juga ya..*. Tahun ini saya berkesempatan untuk mengibarkan bendera di kepala badak!! Hehe.. that's just me being hiperbolic. Kasian juga badaknya kalo harus didandani ala merah putih, that's a crime against animal.
Close enough, saya berkesempatan untuk mengunjungi ujung paling timur Pulau Jawa, *yang terkenal dengan badak bercula satunya* dengan kata lain, saya menghabiskan long weekend saya dengan menikmati suasana Taman Nasional Ujung Kulon. Seribu kata pun saya rasa tidak sanggup untuk mendeskripsikan apa yang saya lihat, apa yang saya rasa, dan apa yang saya dengar. Mungkin pictures sometimes do speak louder than words. Maka untuk menikmati semua keindahan itu silahkan menikmati slide show yang saya attach di akhir postingan.
Brief info saja mengenai perjalanan yang saya lalui. Dimulai dari HO Toyota Manufacturing hari Jum'at jam 22.00, dan tiba di Sumur jam 4.30. Melanjutkan perjalanan dengan kapal ke Pulau Peucang, selama kurang lebih 4 jam. Di Pulau inilah rombongan akan bermalam hingga hari Senin. Petualangan hari pertama merupakan trekking Cibom-Tanjung Layar dan Cidaun *tempat penangkaran banteng*. Hari kedua petualangan diawali dengan perjalanan ke Sang Hyang Sirah, yang katanya memiliki jalur trekking yang sangat menawan, dan memiliki goa keramat. Sayangnya karena ombak yang terlalu kuat trekking ke Sang Hyang Sirah pun gagal. Katanya tidak aman buat rombongan untuk berenang ke tepian pulau. Maklum saja saking alaminya pulau ini tidak memiliki dermaga sehingga kapal besar pun tidak dapat merapat. Rencana pun beralih mengunjungi Taman Laut Citerjun, spot yang cukup menarik untuk melakukan snorkeling. Kemudian dilanjutkan dengan menikmati sunset di Karang Copong. Hari ketiga merupakan hari bersantai dan bermain di pantai Pulau Peucang yang memang wow itu. Ditutup dengan makan siang di Pulau Umang Resort and Spa yang lebih tertata dan not so natural dibandingkan tempat2 yang sebelumnya dikunjungi.
Selama tinggal di Pulau Peucang jangan berharap untuk mendapatkan akses penuh terhadap listrik dan air. Maklum saja, pulau yang belum terjamah PLN ini memanfaatkan solar power. Sehingga pada siang hari tidak ada listrik yang mengalir, pada malam hari pun jika overload listrik bisa turun berkali-kali. Untuk masalah air, yah.. namanya juga pulau kecil. Kalo lagi beruntung, bisa saja mandi jebar jebur, tapi kalo lagi sial.. mandilah sambil menguras bak mandi. Tapi untuk sebuah Taman Nasional, fasilitas yang disediakan Pulau Peucang cukup memadai dan layak pakai. Satu lagi, siap2 untuk bertemu dengan binatang2 liar yang bebas berkeliaran sesuka hati.
Pulang dari sana, kulit boleh hitam, muka mulus hasil perawatan ke dokter boleh kembali berjerawat, tapi semuanya terbayar lunas. Kalo ada kesempatan saya tidak akan berpikir dua kali untuk kembali ke sana.
Oiya, satu pesan dari guide saya di sana (Pak Edi). Sering2lah mengunjungi Taman Nasional karena itu merupakan salah satu cara untuk menjaga Taman Nasional tetap lestari dan hidup. But remember to take nothing but picture, leave nothing but footprints, and kill nothing but time.
Close enough, saya berkesempatan untuk mengunjungi ujung paling timur Pulau Jawa, *yang terkenal dengan badak bercula satunya* dengan kata lain, saya menghabiskan long weekend saya dengan menikmati suasana Taman Nasional Ujung Kulon. Seribu kata pun saya rasa tidak sanggup untuk mendeskripsikan apa yang saya lihat, apa yang saya rasa, dan apa yang saya dengar. Mungkin pictures sometimes do speak louder than words. Maka untuk menikmati semua keindahan itu silahkan menikmati slide show yang saya attach di akhir postingan.
Brief info saja mengenai perjalanan yang saya lalui. Dimulai dari HO Toyota Manufacturing hari Jum'at jam 22.00, dan tiba di Sumur jam 4.30. Melanjutkan perjalanan dengan kapal ke Pulau Peucang, selama kurang lebih 4 jam. Di Pulau inilah rombongan akan bermalam hingga hari Senin. Petualangan hari pertama merupakan trekking Cibom-Tanjung Layar dan Cidaun *tempat penangkaran banteng*. Hari kedua petualangan diawali dengan perjalanan ke Sang Hyang Sirah, yang katanya memiliki jalur trekking yang sangat menawan, dan memiliki goa keramat. Sayangnya karena ombak yang terlalu kuat trekking ke Sang Hyang Sirah pun gagal. Katanya tidak aman buat rombongan untuk berenang ke tepian pulau. Maklum saja saking alaminya pulau ini tidak memiliki dermaga sehingga kapal besar pun tidak dapat merapat. Rencana pun beralih mengunjungi Taman Laut Citerjun, spot yang cukup menarik untuk melakukan snorkeling. Kemudian dilanjutkan dengan menikmati sunset di Karang Copong. Hari ketiga merupakan hari bersantai dan bermain di pantai Pulau Peucang yang memang wow itu. Ditutup dengan makan siang di Pulau Umang Resort and Spa yang lebih tertata dan not so natural dibandingkan tempat2 yang sebelumnya dikunjungi.
Selama tinggal di Pulau Peucang jangan berharap untuk mendapatkan akses penuh terhadap listrik dan air. Maklum saja, pulau yang belum terjamah PLN ini memanfaatkan solar power. Sehingga pada siang hari tidak ada listrik yang mengalir, pada malam hari pun jika overload listrik bisa turun berkali-kali. Untuk masalah air, yah.. namanya juga pulau kecil. Kalo lagi beruntung, bisa saja mandi jebar jebur, tapi kalo lagi sial.. mandilah sambil menguras bak mandi. Tapi untuk sebuah Taman Nasional, fasilitas yang disediakan Pulau Peucang cukup memadai dan layak pakai. Satu lagi, siap2 untuk bertemu dengan binatang2 liar yang bebas berkeliaran sesuka hati.
Pulang dari sana, kulit boleh hitam, muka mulus hasil perawatan ke dokter boleh kembali berjerawat, tapi semuanya terbayar lunas. Kalo ada kesempatan saya tidak akan berpikir dua kali untuk kembali ke sana.
Oiya, satu pesan dari guide saya di sana (Pak Edi). Sering2lah mengunjungi Taman Nasional karena itu merupakan salah satu cara untuk menjaga Taman Nasional tetap lestari dan hidup. But remember to take nothing but picture, leave nothing but footprints, and kill nothing but time.
Pictures presented in this video are courtesy of TIAC's Search The Rhinos III participants.
Label:
Travel
Subscribe to:
Posts (Atom)