Sudah lama sebetulnya ingin beli kamera non SLR, setelah kemarin pocket camera adventure saya yang tahan air dan tahan dingin itu raib diambil tangan-tangan jahil (hiks,, padahal sayang banget sama itu kamera). Tapi kok ya, gak minat untuk beli pocket camera yang biasa-biasa saja. Tiba-tiba di tengah hari bolong, datanglah ilham untuk membeli kamera instant. Beberapa bulan lalu waktu mampir ke tukang cetak foto sempet tergiur sama pajangan-pajangan kamera instannya.
Setelah browsing-browsing, cek-cek harga,, akhirnya jatuhlah pilihan pada Fujifilm Instax Mini 25S. Setelah jatuh hati tahap berikutnya adalah membuat proposal dan menghasut my hubby agar dapat ACC untuk pengeluaran modal. Kenapa saya memutuskan untuk membeli kamera instan?
It's a more fun way to take a picture
Saya bukannya bosan dengan kamera *yang seharusnya* profesional saya. Bagaimana tidak D80 + fix lens akan membuat semua orang jatuh hati. Kombinasi yang sangat cocok untuk mengambil foto close up dan mengabadikan kegiatan my baby. Tapi kamera instan adalah cara yang lebih fun untuk mengambil gambar. Settingannya mungkin tidak secanggih kamera SLR tetapi seru sekali ketika habis cekrek, fotonya langsung jadi. Gak perlu pindah-pindahin lagi ke laptop, dan bisa langsung di share. Habis foto sama Uti, cekrek,, langsung fotonya dikasih Uti. habis foto sama Atung, cekrek, fotonya langsung dikasih ke Atung. Gak perlu tunggu di-tag temen di fisbuk, hihihi,,
Sebetulnya ini adalah salah satu cara saya untuk semakin semangat bikin scrapbook. Karena langsung jadi mau gak mau kan harus saya bikinin album. Kemudian ini juga membantu saya dalamn memilah-milah setiap momen penting. Bayangin kalo pake kamera digital kan, satu pose bisa 10 kali ambil tu (kurang ke kiri, kurang terang, senyumnya kurang manis, dan sebagai macamnya) nah kalau pake kamera instan males aja gitu jepret berkali2 objek yang sama. Justru kemungkinan akan ketidaksempurnaannya itu yang menjadikan instant camera menjadi lebih fun.
I got a good online deal
Setelah browsing lapak instant camera di google, ada satu web yang direkomendasikan oleh sebuah blog. Lapaknya dimarih nih. Saya pun mampir ke lapak tersebut, compare-compare pula dengan lapak2 lainnya. Ternyata eh ternyata,, wow! Ada paket ramadhan. Untuk semua barang-barang di bawah ini, hanya 1,4jt saja.
Selain itu, lapaknya komplit banget, jadi makin semangat buat belanja.Why Fujifilm Instax Mini 25S??
Mungkin dari pemirsa sekalian ada yang bertanya, kenapa beli model itu sih,,Jawabannya sederhana, saat ini saya melihat Fujifilm sebagai produsen kamera yang paling serius menggarap pasar kamera instan. Oleh karena itu pembelian mudah, ada garansi, kontinuitas produk pun terjamin. Biar gimana kamera instan kan sangat bergantung dengan supply filmnya, lha kalau ada kamera tapi susah banget beli filmnya ya sama aja bohong.
Kenapa 25S? Terus terang Fujifilm mengeluarkan banyak seri ada 7S, 8S, 25S, 50S dan 210. Untuk 4 seri pertama foto yang dihasilkan adalah ukuran credit card, sedangkan 210 menghasilkan foto yang lebih lebar. Lalu kemudian pertanyaan selanjutnya adalah apa bedanya antara seri S yang satu dengan yang lainnya. Biar lebih tercerahkan baca di sini aja ya,, Yang pasti saya ambil 25S karena seri ini mengakomodasi pengambilan gambar vertikal maupun horizontal, kemudian ada additional close up lens, serta ringan jika dibandingkan seri lainnya.
The Downside of the Road
Tidak ada yang sempurna dari sebuah produk, heheheh,,
Harga beli kamera instan Fujifilm, tidak dapat dipungkiri sangat murah sekali. Kisaran harganya antara 800ribu sampai 1,5juta. Akan tetapi running cost nya cukup mahal, satu pak film isi 10 lembar biasa dibanderol 65ribu. Jika ingin memakai film dengan frame yang lebih lucu semacamnya Disney Princess, Winnie The Pooh, Hello Kitty, maka harganya menjadi 100ribu lebih. Harga satu foto pun menjadi 6.500 - 10.000 IDR/pcs, bandingkan sama cetak foto digital yang biasanya hanya 1.500 IDR/pcs sudah 4R lagi.
Selain itu ada paralax effect ketika menggunakan kamera instan. Artinya ketika kita melihat pada viewfinder komposisi gambar sudah sesuai yang kita inginkan, eh begitu gambar keluar ternyata posisinya miring sedikit ke kiri atau ke kanan. Ini bukan salah tangan atau mata kita loh! Tetapi memang ada isu pada keakurasian saat melihat melalui viewfinder.
Buat yang hobi fotografi tidak menyesal lah punya satu kamera instan. Seriously taking pictures are more fun with this camera. Making social back to real life rather than virtual.
Aduh,, males rotate fotonya liat miring aja gak papa yaaaa,, hohohoho,, |
4 Comments:
view finder di kamera instan ada di "lobang" yang beda dengan lensa tempat masuknya cahaya buat jatoh ke film. Jadinya hasil gambarnya ya agak ngegeser.
biasanya kan view findernya di pojok kiri atas, padahal lensanya pas di tengah.
beda dengan SLR yang make prinsip periskop untuk ngegabungin lobang lensa sama lobang intip.
Gambarnya slain bsa d cetak langsung bisa dipindah ke laptop ga ya?
Halo.. Kalau pake kamera instax tidak ada copy foto dalam bentuk digital. Misalkan mau disimpan ke laptop foto yg sudah trrcetak harus manually di scan.
Halo thankyou banget sharingnya, mau tanya kalo pake instax ini waktu jepret lgs tercetak fotonya atau bisa dipilah fotonya yg akan dicetak gak ya? Thx
Post a Comment