Now, don't get me wrong. Postingan kali ini tidak berisikan tentang travelling ke seluruh pelosok Indonesia, melainkan sebuah pendekatan baru dalam meningkatkan minat anak2 untuk menjelajah Indonesia. Mungkin dulu kita pernah dengar yang namanya "Anak Seribu Pulau", film dokumenter mengenai ragam kebudayaan Indonesia yang dituturkan dari aktivitas sehari-hari anak2 tersebut. Dan akhir2 ini juga ada tayangan "Si Bolang", yang kurang lebih, mirip2 lah.
Menurut saya "Ayo, Jelajah Indonesia!" memiliki visi yang tidak berbeda dengan tayangan tersebut. Menggabungkan edukasi dengan hiburan hanya saja dengan media yang berbeda. Kalau "Anak Seribu Pulau" dan "Si Bolang" memanfaatkan media televisi, "Ayo, Jelajah Indonesia!" menggunakan media cetak. yups.. "Ayo, Jelajah Indonesia!" merupakan sebuah paket yang terdiri dari beberapa jilid buku. Masing-masing buku menceritakan landmark, tradisi, serta kebudayaan dari satu daerah di Indonesia. Uniknya ya..buku ini tidak dibuat seperti buku biasanya, yang hanya terdiri dari sisi halaman kiri dan sisi halaman kanan.
Seperti dapat dilihat pada gambar di samping. Buku ini memang dibuat suupperr panjang. Dan lucunya lagi niy, buku ini juga dilengkapi dengan boneka kertas kedua tokoh utamanya. Satu sisi berisikan penjelasan mengenai keunikan daerah tersebut, seperti binatang, alat musik, tarian tradisional, atau rumah adat daerah yang dikunjungi. Sedangkan sisi lainnya merupakan ilustrasi dari hal-hal unik yang telah dijelaskan. Di sini lah imajinasi sang anak dapat dilatih. Karena mereka dapat belajar sambil berpura-pura menjelajahi daerah yang dikunjungi melalui boneka kertas dan ilustrasi yang disediakan.
Saya pertama kali melihat buku ini pada saat acara Marketing Day yang diselenggarakan oleh angkatan saya bulan April lalu. Waktu itu, kegiatan pemasaran dari buku ini dibahas oleh salah satu kelompok. Dan sebagai pecinta buku, begitu melihatnya saya langsung bertekad untuk membelikan anak saya *nantinya..hehe..* buku tersebut. Sayangnya buku yang menarik ini belum dapat dinikmati oleh semua kalangan anak-anak Indonesia. Bukan apa, bentuknya yang unik tentu saja menjadikan harga buku ini menjadi sedikit tidak bersahabat *hell yeah..good books are getting more expensive nowadays*. Andai saja bisa, saya ingin seluruh anak Indonesia menikmati belajar, mengetahui budaya Indonesia, sambil bermain dan berimajinasi, melalui buku ini. Tidak melulu berkutat dengan video game yang selain membuat mata rusak, kecanduan, tetapi juga antisosial *berapa kali saya melihat anak kecil berjalan di mall dengan kepala tertunduk memandang PSP-nya, it's just so sad*.
p.s. more info on the writer just follow this link. More info on the book follow this one.
Seperti dapat dilihat pada gambar di samping. Buku ini memang dibuat suupperr panjang. Dan lucunya lagi niy, buku ini juga dilengkapi dengan boneka kertas kedua tokoh utamanya. Satu sisi berisikan penjelasan mengenai keunikan daerah tersebut, seperti binatang, alat musik, tarian tradisional, atau rumah adat daerah yang dikunjungi. Sedangkan sisi lainnya merupakan ilustrasi dari hal-hal unik yang telah dijelaskan. Di sini lah imajinasi sang anak dapat dilatih. Karena mereka dapat belajar sambil berpura-pura menjelajahi daerah yang dikunjungi melalui boneka kertas dan ilustrasi yang disediakan.
Saya pertama kali melihat buku ini pada saat acara Marketing Day yang diselenggarakan oleh angkatan saya bulan April lalu. Waktu itu, kegiatan pemasaran dari buku ini dibahas oleh salah satu kelompok. Dan sebagai pecinta buku, begitu melihatnya saya langsung bertekad untuk membelikan anak saya *nantinya..hehe..* buku tersebut. Sayangnya buku yang menarik ini belum dapat dinikmati oleh semua kalangan anak-anak Indonesia. Bukan apa, bentuknya yang unik tentu saja menjadikan harga buku ini menjadi sedikit tidak bersahabat *hell yeah..good books are getting more expensive nowadays*. Andai saja bisa, saya ingin seluruh anak Indonesia menikmati belajar, mengetahui budaya Indonesia, sambil bermain dan berimajinasi, melalui buku ini. Tidak melulu berkutat dengan video game yang selain membuat mata rusak, kecanduan, tetapi juga antisosial *berapa kali saya melihat anak kecil berjalan di mall dengan kepala tertunduk memandang PSP-nya, it's just so sad*.
p.s. more info on the writer just follow this link. More info on the book follow this one.
6 Comments:
huahuahuha...ga cuma anak kecil, orang2 juga udah mulai autis dengan BB, ipod dan gadget2 lain :(
nice post may :)
gw udah niat beliin utk ponakan, tapi mahall aja ya.. sayang ya buku sebagus ini harus dihargain segitu, jadi ga bisa dinikmati semua anak2
emang harganya berapa ya?
@melur: kalo gak salah 300rb-an deh for the whole package (isinya sekitar 5-6 seri buku). sebetulnya worth it siy, tapi emg terasa nampol di dompet aja kalo mau beli. hehe..
ada orang-orannyanya ya kek maenan rumah-rumahan dulu itu yg kertasnya bekas bungkus rokok!? he..he..
tiga ratus rebu buat buku gw pikir sih, nggak masalah
tiga ratus rebu buat blus zara keluaran terbaru, baru masalah wakakakak
*kabur*
hmm,,,
munqn hasil penjualan buku itu sebagian bisa buat charity ya...
buat anak" yg k skolah harus mnempuh berkilo",buat yg skolanya mo roboh,,, laskar pelangi d pokonya...
;pp
Post a Comment