March 04, 2009

Jangan Bersedih

Disclaimer: you could say this is one of those self-help book. It's not a new release book, but it's the kind that you must have on your shelf, and read over and over again when you need it.

Bersabar bukan berarti duduk manis di atas sofa empuk, sambil menggoyang-goyangkan kaki menunggu keajaiban datang. Bersabar hanya membuat kita lebih ikhlas dalam berusaha mencari jalan keluar.
Berserah bukan berarti menyerah, menunggu semua terselesaikan dengan pasrah. Berserah hanya membuat kita lebih tegar ketika semua pintu terasa tertutup. Mengetahui bahwa hari esok belum nyata, walaupun pasti akan datang.

Akhir-akhir ini, ada sebuah buku warna kuning golkar yang selalu nangkring dengan manis di kamar saya. Buku itu saya posisikan sedemikian rupa sehingga selalu berada dalam jangkauan tangan saya. Jadi bisa langsung saya ambil baik ketika saya mau/bangun tidur, suntuk belajar, maupun leha-leha browsing internet. Saya tidak membacanya dari depan ke belakang ataupun dari belakang ke depan secara berurutan seperti orang-orang kebanyakan. When I feel like it I just open a page randomly, then "boom" something inside it just strikes me. Kadang-kadang saya lihat-lihat daftar isi nya, ketika ada tulisan yang mencerminkan suasana hati saya, langsung saya buka dan saya baca.
Pernah dengar istilah "Locus of control"?? Well, inti dari locus of control adalah, seberapa jauh seseorang percaya bahwa mereka memiliki kendali terhadap semua kejadian yang terjadi dengan diri mereka. For me reading this book is one out of a few way to balance out my locus of control. Karena ketika kita terlalu condong internal, we'll be too depressed when facing failure. Kita mengira diri kita *I quote* sanggup melakukan segala upaya untuk menahan tembok yang akan runtuh, membendung air yang akan meluap, menahan angin agar tak bertiup, atau memelihara kaca agar tak pecah, when in real life, we're not that super-human. Di sisi lain terlalu condong eksternal, hanya membuat kita menunggu takdir dengan sendirinya, karena kita tidak bisa melakukan apa-apa untuk merubahnya. Yah.. *I quote again* percaya atau tidak, sebenarnya manusia bebas memilih.
Sungguh tak layak untuk bersedih when you have so much to live on. Namun tak sepantasnya pula menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya.

Tak usah khawatirkan akan terjadi sesuatu,
sebab ini akan membuat orang yang hidup, mati sebelum kematian itu sendiri.
Kesedihan itu tidak akan abadi,
seperti juga kesenangan tidak akan lestari.
Kalau saja bukan karena hal yang mempengaruhi jiwa,
pasti tak akan ada kehidupan yang lurus bagi orang yang terjaga.
~La Tahzan (Indonesian version)

2 Comments:

Anonymous said...

yang di nagabonar jadi 2 itu yak?

MaYaNG's said...

iya, yang disarankan sama tukang bajaj ganteng.
andai semua tukang bajaj seperti Lukman Sardi. *berkhayal*

 

Fioritura Fiori Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template