August 25, 2008

Kapas-kapas Manis

Tergila-gila sama kapas-kapas manis, a.k.a permen kapas alias cotton candy karena sodara sepupu gue yang addicted sama permen ini. serius saking tergila-gilanya dia nyaris membeli mesin pembuat cotton candy lewat internet. Dia terheran2 ketika tau kapas-kapas manis yang biasanya cuma dijual di pasar malem, taman bermain, atau carnival ini ternyata di Indonesia -lebih tepatnya Jakarta- bisa masuk mall, lewat salah satu toko roti yang terkenal di Indonesia jauh sebelum era Bread Talk ataupun Jesslyn K.

Jadi inget cerita jadul. Seperti yang udah gue bilang permen kapas ini kan biasanya cuma dijual di abang2 yang suka nangkring di pasar malem, dengan warna merah tua, biru tua, kuning tua, atau kadang hijau tua. kenapa gue bilang warnanya tua2, karena zat pewarna yang dipake emang nau'udzubillah mindzalik banyak banget dah. Nah sodara gue yang addicted-to-cotton-candy ini pun tergoda buat membeli kapas-kapas tersebut. Maklum ya, karena perutnya perut bule, alias gak tahan makan makanan yang tidak higienis, terlalu pedas, atau terlalu banyak zat asing, akhirnya malemnya tu anak panas tinggi. Sekaligus terserang penyakit pinky, soalnya bibir dan lidahnya pink, sampe ke buangan air kecilnya pun berwarna pink (untung BABnya gak ikut2an, hehe XD). Ya ampun abang tukang permen!!! zat perwarna apa yang engkau gunakan bang. Akhirnya dia pun kapok beli permen kapas di Indonesia, tapi itu cerita jauh sebelum si Permen Kapas meng-upgrade diri jadi jajanan mall.

Neways walaupun permen kapas ini terbuat sepenuh dari gula asli ternyata hanya mengandung sedikit gula, bahkan lebih sedikit dari sekaleng minuman berkarbonatasi. Permen kapas yang disajikan segede-gede gaban itu sebenarnya hanya mengandung kira2 100 kalori sisanya cuma udara. Makanya tiap kali makan cotton candy kaya' gak makan permen. Langsung lenyap into thin air begitu kena liur. This is what I love about cotton candy.

Cari punya cari ternyata bukan cuma mahluk hidup yang berevolusi. Cikal bakal permen kapas udah jadi tren di Itali sejak jaman 1400-an. Karena keterbatasan alat (waduh udah kaya' praktikum ajah) jaman dulu permen2nya tidak disajikan dalam bentuk kapas tapi benang. Tapi prinsip pembuatannya siy mirip2, memanaskan gula, gula yang terkaramelisasi dialirkan lewat lubang2 kecil, trus ditarik biar membentuk benang2 gitu. Terima kasih buat William Morrison dan John C. Wharton yang telah menyempurnakan mesin permen kapas jauh sebelum gue lahir. Haha...gak penting emang, tapi agak sedikit mengurangi nikmatnya dunia bukan =)






Originally posted on June 23, 2007

0 Comments:

 

Fioritura Fiori Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template